Ku mencoba membantu tim paint ball sebisaku untuk mengatur jalannya peperangan. Ada juga dari para wanitanya yang ikut serta, namun hanya sebagian saja. Tempat yang digunakan adalah hutan yang terdapat persis di sebelah hotel. Setelah para peserta laki-laki puas bermain flying fox, waktunya War Simulation. Walaupun schedule acara menjadi mundur, kami tetap berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Akan tetapi para bapak-bapak pun ikut andil bagian mencoba permainan yang satu ini. Setelah fun games berakhir, giliran tim outdoor yang bertugas, awalnya Flying Fox hanya untuk para ibu-ibu dan anak-anak. Namun kesan puas akan games-games yang kami berikan tetap terlihat di wajah sumringah para peserta. Disini beberapa peserta terlihat cukup frustasi karena bola-bola yang dialirkan selalu jatuh ditengah jalan. Untuk games yang satu ini peserta diharuskan mengalirkan enam buah bola dengan alat berupa potongan-potongan pipa paralon yang harus di susun oleh peserta hingga mencapai finish. Yang pertama adalah transfer stick, dimana para peserta diharuskan mentransfer stik yang dimiliki kepada rekan dibelakangnya dengan menggunakan leher. Games-games yang sudah disiapkan sangat seru, semuanya adalah kompetisi antar tim/kelompok yang mengharuskan setiap tim untuk saling berlomba-lomba memenangkan permainan. Aku tidak ingin menjadikannya sebuah alasan, karena bagiku itu adalah alasan klasik. Ada rasa sesal di hatiku, apakah mungkin karena ini hal yang pertama dariku. Ketika Mas Febry melanjutkan kegiatan ide-ide itu baru hadir lagi di kepalaku. Pada awalnya aku sudah menyiapkan ide-ide fun games tambahan bila nanti diperlukan, akan tetapi entah kenapa saat Mas Febry memintaku untuk memberikan fun games bebas, aku cuma bisa terdiam, aku sendiri bingung hilang kemana ide-ide yang suadh kusiapkan. Yang tentu saja dengan gerakan serta suara yang unik membuat para peserta menikmati senam dengan tawa dan canda. Diawali dengan ice breaking sebuah pijitan-pijitan magic yang dilakukan para peserta kepada peserta lain. Acara pun dimulai, tiba giliranku dan Mas Febry untuk membawa peserta ke dalam fun games yang kami mainkan. Setelah sambutan disampaikan tidak lupa Mas Teddy memperkenalkan kami dihadapan para peserta satu persatu. Beliau membuka acara dan kemudian memberikan kesempatan kepada Direktur Utama PT. Tepat pada waktunya acara dibuka oleh Mas Teddys elaku Project Leader kali ini. Semenjak di TFT aku berusaha untuk mendapatkannya dari setiap pertanyaan yang diajukan para pemberi materi, namun sayangnya aku selalu kalah cepat dari yang lain. Setelah aku mengerti tentang tempat yang dijelaskan, aku diminta oleh Mas Teddy untuk mengambil Kaos SELARAS yang harus digunakan sebagai seragamku selama kegiatan. Sementara Izuzu Finance baru akan datang pada sore harinya dan menginap di Camp 1. Amasar dilaksanakan sejak pukul 12 siang hingga esok hari di Samudera Beach Hotel dengan akhir kegiatan bertempat di Camp 1 untuk Rafting. dalam hari yang sama, Selaras mendapatkan dua job sekaligus, untuk PT. Pak RT yang dengan ramah menyambutku, sementara itu aku diajak berkeliling untuk menjelaskan tempat yang akan dipakai oleh Klien Selaras dari Izuzu Finance. Bertemu dengan teman-temanku yang lain, yang memang kutahu memang mereka menjadi peserta TFT yang khusus didatangkan dari sini. Kami sampai di Camp satu SELARAS Adventure Camp, Citarik – Sukabumi.
Disitulah aku baru tahu bahwa kami harus menjemput seorang wanita perkasa dari Selaras, Teh Lina. Sesampainya di Bogor, kami berhenti didepan sebuah Gang kecil.
Mas Ranto yang begitu bersemangat mengantarkan kami hingga sampai tujuan, dan Mas Rahmat yang membantu pelaksanaan kegiatan dengan mengabadikan moment-moment penting. Darinya aku dapat merasakan kenikmatan sarapan Pagi bersama para Fasiltator handal Selaras. Pukul 07.00 tepat kami sudah berada di perjalanan menuju Mc’Donald Cibubur untuk menjemput Mba’ Fika, isteri dari Mas Aldy.
Sementara aku cukup berbangga diri menjadi Pria pertamanya.
Dan dialah peserta dan wanita pertama dari TFT yang diminta untuk menjadi observer di kegiatan Selaras. Seorang wanita berjilbab nan anggun yang bernama Niken. Pukul 5 lewat 20 menit kami berangkat menuju Kantor Selaras di bilangan Jakarta Timur, tak kusangka sesampainya disana aku bertemu dengan saudara sepejuanganku di TFT yang dijemput oleh Mas Tedy yang juga merupakan fasilitatorku di TFT. Tepat pukul lima kurang lima aku sudah berada di tempat yang dijanjikan. Sebelum berangkat kusempatkan meminta izin kepada seniorku, karena tanpanya. Aku sudah terbangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan perintah rukun islam yang kedua.
0 kommentar(er)
